. PEMILIHAN METODE TERAPI UNTUK AUTISME | ABA Istimewa

Google Translate

Google Translate
Arabic Korean Japanese Chinese Simplified Russian Portuguese
English French German Spain Italian Dutch

PEMILIHAN METODE TERAPI UNTUK AUTISME


Pemilihan Metode Terapi Untuk Autisme
Dr. Rudy Sutadi, SpA, MARS, SPdI
(Dokter Spesialis Anak. Konsultan Ahli Autisme, Applied Behavior Analysis, dan Biomedical Intervention Therapy)
Pemilihan Metode Terapi Untuk Autisme || gambar foto terapi intervensi dini autis autism autisme metode applied behavior analysis aba lovaas biomedical intervention liza rudy sutadi jakarta indonesia Petunjuk/pedoman yang digunakan oleh ASA (Autism Society of America) dalam menilai suatu metode/cara terapi, yaitu: 
  1. Apakah terapi tersebut bisa membahayakan anak?
  2. Apa akibatnya jika terapi tersebut gagal?
  3. Apakah terapi tersebut telah terbukti secara ilmiah?
  4. Apakah pra-terapi ada prosedur (assessment) yang spesifik/jelas untuk menentukan kurikulum/program? 

Sedangkan petunjuk/pedoman dari NIMH (National Institute of Mental Health) bagi orangtua dalam menilai metode/cara/rencana terapi untuk anak mereka adalah:
  1. Berapa tingkat keberhasilan program tersebut pada anak-anak yang pernah diterapi?
  2. Berapa banyak anak yang akhirnya masuk ke sekolah reguler dengan metode tersebut?
  3. Apakah terapis telah mendapat pelatihan dan pengalaman untuk bekerja dengan anak-anak autistik?
  4. Apakah program terencana dan terorganisir?
  5. Adakah jadwal harian yang jelas?
  6. Apakah menggunakan program individual?
  7. Apakah ada penilaian jelas untuk mengukur kemajuan?
  8. Apakah anak mendapat aktivitas individual dan imbalan yang dapat memotivasi anak secara personal?
  9. Apakah lingkungan dirancang untuk meminimalisir distraksi (pengalih perhatian)?
  10. Apakah kurikulum/program memungkinkan untuk dilakukan juga di rumah?
  11. Apa komitmen penyelenggara terhadap kesembuhan?

Berbagai ragam tatalaksana pada anak terdapat/ditawarkan di seluruh dunia ini, yaitu misalnya ABA (Applied Behavior Analysis), Biomedical Intervention, speech therapy, sensory integration therapy, occupation therapy, dolphin therapy, PECS (Picture Exchange Communication System), Son-Rise, TEACCH, music therapy, craniosacral therapy, EEG-Neurofeedback, hyperbaric oxygen therapy, stem cell therapy, dlsb. Namun hanya ada 2 terapi utama (intervention of choice) untuk autisme, yaitu ABA (Applied Behavior Analysis) dan Biomedical Intervention.

Di antara berbagai metode yang ada untuk terapi dan edukasi penyandang autisme, maka ABA (Applied Behavior Analysis) lah yang telah sangat luas diterima sebagai metode yang efektif dan efisien, yaitu sebagai dikemukakan oleh:
  1. U.S. Public Health Service (1999): Mental Health: A Report of the U.S. Surgeon General states,“