Jepang Menghentikan Penggunaan Vaksin Meningitis Dan Pneumonia
Dr. Rudy Sutadi, SpA, MARS, SPdI
(Dokter Spesialis Anak. Konsultan Ahli Autisme, Applied Behavior Analysis, dan Biomedical Intervention Therapy)
Dr. Rudy Sutadi, SpA, MARS, SPdI
(Dokter Spesialis Anak. Konsultan Ahli Autisme, Applied Behavior Analysis, dan Biomedical Intervention Therapy)
Kementerian Kesehatan Jepang telah menghentikan penggunaan vaksin meningitis dan pneumonia, setelah terdapat 4 kematian berturut-turut yang terjadi di Jepang pada bulan Februari dan Maret 2011 ini, pada anak-anak berumur 3 bulan, 6 bulan, 1 tahun, dan 2 tahun,.
Kematian tersebut terjadi tidak lama setelah mereka mendapat vaksin meningitis yang diproduksi oleh Pfizer dan Sanofi-Aventis. Walaupun kematian tersebut masih dalam penyelidikan apakah memang berkaitan dengan vaksinasi yang dilakukan terhadap mereka, namun agar supaya tidak terjadi kepanikan maka Kementerian Kesehatan Jepang memutuskan untuk segera menghentikan penggunakan vaksin pneumonia dan meningitis sampai adanya hasil dari penyelidikan.
Kementerian Kesehatan Jepang juga menghentikan penggunaan vaksin ActHIB yang diproduksi oleh Prevenar Pfizer dan Sanofi, sampai ada kejelasan apakah kematian-kematian tersebut memang disebabkan oleh vaksin.
Kematian tersebut terjadi tidak lama setelah mereka mendapat vaksin meningitis yang diproduksi oleh Pfizer dan Sanofi-Aventis. Walaupun kematian tersebut masih dalam penyelidikan apakah memang berkaitan dengan vaksinasi yang dilakukan terhadap mereka, namun agar supaya tidak terjadi kepanikan maka Kementerian Kesehatan Jepang memutuskan untuk segera menghentikan penggunakan vaksin pneumonia dan meningitis sampai adanya hasil dari penyelidikan.
Kementerian Kesehatan Jepang juga menghentikan penggunaan vaksin ActHIB yang diproduksi oleh Prevenar Pfizer dan Sanofi, sampai ada kejelasan apakah kematian-kematian tersebut memang disebabkan oleh vaksin.